Kamis, 11 September 2025

Azali

ketetapan yang sudah ada sejak sebelum keberadaan alam semesta dan segala isinya. Dalam perspektif Islam, zaman azali adalah masa ketika Allah SWT belum menciptakan makhluk, tetapi telah menetapkan takdir (qada) bagi seluruh ciptaan-Nya. Kata "azali" sendiri berarti sesuatu yang tidak memiliki permulaan atau awal. 

Poin-poin penting tentang azali:

Zaman sebelum penciptaan:

Azali merujuk pada periode waktu sebelum Allah menciptakan alam semesta dan seluruh isinya, termasuk manusia. 

Ketetapan takdir (Qada):

Pada zaman azali, Allah telah menetapkan segala ketentuan dan takdir (qada) bagi semua makhluk, seperti rezeki, ajal, kebahagiaan, dan kesengsaraan. 

Sifat Allah:

Sesuatu yang azali adalah sesuatu yang tidak berawal atau tidak memiliki permulaan. 

Berbeda dengan qadim:

Meskipun mirip, qadim lebih merujuk pada sifat zat yang tidak memiliki permulaan (seperti Allah sendiri), sementara azali lebih umum merujuk pada ketetapan atau keberadaan yang tidak memiliki awal, seperti zaman sebelum penciptaan. 

Bukan bagian dari waktu:

Waktu itu sendiri tidak azali, melainkan ciptaan Allah, sehingga zaman azali merujuk pada masa sebelum waktu dimulai. 

Menurut pendapat Penulis: Jika dipahami dari sisi diri pribadi masing-masing Azali itu adalah:

Keberadaan diri ini sebelum wujud atau ada secara fisik jasmani, maka itu adalah keberadaan atau masa atau waktu Azali, sebab Azali tidak mengenal masa, zaman ataupun waktu. Lantas pertanyaannya adalah: dimana saya kala itu?, jawabnya adalah: saya berada di Azali.

Tahapan selanjutnya adalah ketika makhluk Allah laki-laki dan perempuan yang tidak pernah kenal kemudian berkenalan dan ada tujuan untuk menikah, maka Azali berpindah kepada masa Takholli (kosong atau tidak ada) siapa yang tidak ada?, anak. Setelah menikah laki-laki dan perempuan, maka mereka melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah, dan hamillah wanita tersebut, maka masa ini disebut masa Tahalli (berisi), apa isinya?, isinya adalah cabang bayi. setelah sembilan bulan sepuluh hari, lahirlah anak dan diberi Muhammad, maka ketika anak sudah lahir, maka anak itu disebut Tajalli. Pertanyaan selanjutnya adalah siapa yang bertajalli?, jawabanya adalah: bapak dan ibunya bertajalli kepada anak, maksudnya apa yah?, maksudnya adalah: dia merubah dirinya kebentuk yang lain, dan bentuk yang lain itu adalah dirinya, namun diri yang lain itu bukanlah dia.

Jadi, perjalanan itu adalah Azali, Takholli, Tahalli dan Tajalli, ini adalah awal ilmu untuk mengenal diri. Allahu A'lam.

Muhammad Syafi'i Tampubolon.  



 

Posting Komentar