Sebuah inspirasi yang hebat sehingga terbersit dibenak mereka yang telah berhasil mengungkapkan bahasa yang terlontar Kenali dirimu, maka engkau akan mengenal Tuhanmu.
Mengenali diri sendiri memiliki arti memiliki prinsip, sebagai kekuatan dalam menetapkan atau untuk mengatakan ya atau tidak terhadap suatu keputusan terhadap sesuatu dan apapun itu.
Mengapa bisa mereka berfikir demikian? karena mereka berfikir, mereka ingin memiliki prinsip, karakter insan yang sebenar-benar insan dan pada akhirnya mereka tahu siapa yang akan dipertuhankan, dan itu berangkat dari sebuah prinsip, keyakinan, dan dinamailah itu agama, bahasa Tuhan agama, bahasa manusia prinsip dan saudara-saudaranya prinsip.
Manusia sangat pintar menampakkan prinsipnya dengan mengatakan bahwa urusan prinsip dengan agama itu berbeda, urusan dunia dan akhirat tidak bisa disamakan, artinya apa? artinya itulah prinsip yang tidak mengenal prinsip, namun pandai berdongeng, pandai membedakan, bahkan pandai menyamakan, namun memang benar-benar sama-sama tidak berprinsip, artinya sama-sama tidak mengenal diri, hingga Tuhan hanya sebatas khayal yang dipenuhi dengan dalil Agama.
Tidak penting semua itu, yang penting beragama dan beramal, apanya yang mau diagamakan? dan apanya yang mau diamalkan?, satu contoh, diperintahkan membaca kitab sucinya, kalau ditanya, kenapa disuruh membaca kitabnya?, akan dijawab karena membaca kitab adalah beramal, baik, apa itu amal? dijawab berbuat, apa yang diperbuat?, mulai bingung.
dikasih contoh, kitab itu bertuliskan بسم الله الرحمان الرحيم pertanyaannya adalah: bagaimana praktek mengerjakan ayat tersebut?, jawabnya setiap memulai suatu pekerjaan dan menyembelih hewan, benarkah? sangat benar, ada yang salah? tidak ada yang salah, begitulah seterusnya, itulah yang disebut dengan praktek, sudahkah dipraktekkan?, kembali kepada diri masing-masing.
Allahu 'Alam
Posting Komentar