Sering para muballigh menyampaikan bahwa utusan Allah memberikan sebuah pesan:
أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ. رواه البخاري ومسلم.
Terjemah: “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika segumpal daging tersebut buruk, maka buruklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR Bukhari dan Muslim)
Seringkali hati atau segumpal darah itu digambarkan seperti gambar yang dihadapan anda saat ini, kemudian perlu diketahui bahwa kata في pada kalimat فِي الْجَسَدِ diartikan dengan "didalam", padahal arti itu dapat disesuaikan pada maksud yang sebenarnya atau disebut juga hakikat yang dimaksud, jika kata في diterjemahkan "di" maka arti فِي الْجَسَدِ adalah "di tubuh" terdapat segumpal daging, sehingga gambar itu akan menunjukkan makna yang sebenarnya, sebab jika diteliti bahwa hati itu tidak seperti itu gambarnya, namun sepertinya mewakili menurut mereka yang belum menemukan hakikat segumpal daging tersebut.
Kemudian, apakah sebenarnya gambar itu sebenarnya? gambar itu sebenarnya menunjukkan pemilik sebenarnya, yaitu kaum Adam, maka hakikat hati akan ditemukan pada tubuh manusia yang sifatnya segumpal daging, atau dikatakan juga pohon khuldy.
Jika kaum Adam baik menggunakannya, maka baiklah semua keturunnanya, namun jika tidak, maka semua keturunannya juga tidak baik.
Allahu 'Alam
Posting Komentar
Komentar yang bijak akan kami hargai dengan bijak pula.